Sabtu, 24 November 2012

Ada 4 lilin yang menyala, sedikit demi sedikit habislah meleleh.

Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.

Yang Pertama berkata:
“Aku adalah Damai.”
“Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!”
Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.

Yang Kedua berkata:
“Aku adalah Iman.” 
“Sayang aku tak berguna lagi.” 
“Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.” 
Begitu selesai bicara, maka tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih giliran Lilin Ketiga bicara:
“Aku adalah Cinta.”
“Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.”
“Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.” 
“Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.”
Sehingga Percikan Konflik Membara didalamnya.
Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.

Tanpa Terduga…

Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam.
Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Ekh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”

Lalu ia mengangis sedih tersedu-sedu.

Lalu dengan terharu Lilin Keempat Berkata:

Jangan takut, Janganlah menangis, sepanjang aku masih ada & menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:
“Akulah HARAPAN.”

Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan,lalu menyalakan kembali ke3 Lilin lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati setiap kita yang sudah di berikan oleh Tuhan.

Masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai,Cinta dengan HARAPAN-nya!....

Jumat, 09 November 2012


Sebuah kisah inspiratif terjadi di propinsi Ciang Si, Kota Nan Chang tahun 1938.

Saat itu masa peperangan dimana Ciang Kai Sek menjabat sebagai komandan laskar di Nan Chang.
Di waktu luang, banyak tentara berbelanja keperluan sehari-hari. Saat itu mata uang yang digunakan adalah Yen.
Kaum wanita berusia lanjut dan lemah berjajaran di sepanjang jalan menjual handuk dan kaos kaki untuk keperluan tentara.
Suatu hari seorang nenek menangis terisak-isak. Rupanya seseorang telah membeli banyak sekali dagangannya dengan kepingan uang Yen palsu. Ketika nenek itu sadar uang itu palsu, si pembeli sudah lenyap entah kemana.
Kebetulan lewat seorang tentara yang baru gajian. Melihat sang nenek sangat sedih, ia menghiburnya.
“Tak usah sedih Nek, gaji saya cukup. Tukarkan uang palsumu kepada saya sebagai kenang-kenangan. Nah, ini ambillah. Semoga dapat menjadi modal usahamu kelak.”
“Mana boleh? Mana mungkin saya menerima, sementara anda yang mengorbankan uangmu”, Si Nenek bersikeras tidak mau menerima tawaran si tentara. Tapi karena tak tega menolak ketulusannya, akhirnya ia menerima juga dengan ucapan terima kasih yang mendalam.

Selang beberapa bulan si Tentara berdinas kembali ke kota Nan Chang dan mencari Nenek yang malang itu. Dia berkata bahwa kepingan Yen palsu itu telah menyelamatkan nyawanya.

Ceritanya ketika dia berada di barisan depan dalam medan pertempuran, tiba-tiba sebuah peluru menghantam dadanya. “Tamat sudah kali ini,” pikirnya hingga pingsan karena ketakutan.

Tapi begitu mata dibuka, sakitnya tidak terasa. Dirabanya tapi tak ada darah sedikitpun. Waktu menyentuh kepingan logam yang berada di kantong kirinya ternyata kepingan uang Yen palsu itu sudah cekung oleh peluru.
Siapa bilang perbuatan baik dan jahat tiada akibatnya?
Hanya karena waktu belum matang, hingga benih kebaikan yang ditabur belumlah berbuah.
Inilah salah satu kesaksian betapa pentingnya memupuk kebajikan.

Suatu hari seorang lelaki berjalan tak tentu arah di jalanan sepi dan kakinya terantuk sesuatu.
Ia membungkuk dan menggerutu kecewa. "Uh, hanya sebuah koin kuno y
ang sudah penyok"
Meskipun begitu ia membawa koin itu ke bank.
"Sebaiknya koin ini dibawa ke kolektor uang kuno", kata teller itu memberi saran. Lelaki itu membawa koinnya ke kolektor. Beruntung sekali, koinnya dihargai 30$. Lelaki itu begitu senang. Saat melewati toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu obral. Dia pun membeli kayu seharga 30$ untuk membuat rak untuk istrinya. Dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang.
Di tengah perjalanan dia melewati bengkel pembuat mebel. Mata pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu bermutu yang dipanggul lelaki itu. Dia menawarkan lemarinya seharga 100$ untuk menukar kayu itu. Setelah setuju, dia pinjam gerobak untuk membawa pulang lemari itu. Di tengah perjalanan dia melewati perumahan baru. Seorang wanita melihat lemari yang indah itu dan menawarnya dengan harga 200$. Lelaki itu ragu-ragu. Si wanita menaikkan tawarannya menjadi 250$. Lelaki itupun setuju dan mengembalikan gerobaknya. Saat sampai di pintu desa, ia ingin memastikan uangnya. Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250$. Tiba-tiba seorang perampok keluar dari semak-semak, mengacungkan belati, MERAMPAS SEMUA UANG itu, lalu melarikan diri. Istrinya kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya seraya bertanya,"Apa yang terjadi? Kau baik-baik saja kan? Apa yang diambil oleh perampok tadi?" Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata "Oh, BUKAN APA-APA. Hanya SEBUAH KOIN PENYOK yg kutemukan tadi pagi." Demikianlah Allah mengatur hak-hak kita. Bila kita sadar kita tidak pernah benar-benar memiliki apa pun, kenapa saat kehilangan kita harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan? Seharusnya kita bersyukur karena sudah diijinkan menggunakan dan menikmatinya.

Jumat, 02 November 2012

Alkisah di China, terdapat 2 orang kakak beradik yang berbeda ibu.

Ibu si kakak sudah lama meninggal.
Kini dia tinggal bersama ayah, ibu tiri dan adik tirinya.

Sang kakak menanam pohon labu dan dengan rajin memeliharanya hingga tumbuh besar.

Suatu hari mereka mendengar kabar bahwa raja sedang sakit parah, tabib istana mengatakan bahwa labu kembar dapat menyembuhkan penyakit raja.


Maka di adakan sayembara, barangsiapa yang memiliki labu kembar akan mendapat satu peti emas.

Sang kakak segera memberitahu pada keluarganya.

Pada hari keberangkatan sang kakak ke ibukota,
ibu memanggil si adik ke dalam dapur, "Ada 2 potong kue, yang polos dan bergambar bunga. Berilah kakakmu kue yang bergambar bunga, sebab ibu telah memberi racun di dalamnya."

"Kenapa ibu ingin membunuh kakak? Bukankah ibu juga menyayangi kakak?"

"Ibu memang menyayanginya, tapi kamu adalah anakku dan ibu tidak rela bila kakakmu mendapatkan emas itu, maka biarlah dia memakan kue beracun ini."

Kemudian si adik membawa kue itu ke kakaknya, "Adikku, tunggu kakak ya, kakak janji akan segera pulang dan membeli banyak oleh-oleh untuk mu dari kota dan uang emas hadiahnya untuk kita bersama !!"

Sang adik terdiam, kemudian berkata pada kakaknya, "Kakak, ibu memberi kita berdua kue, makanlah tapi aku ingin kue yang bergambar bunga."

Setelah itu si adik dengan lahap memakan kue beracun itu.

Setelah kepergian kakaknya, dia berkata pada ibunya, "Ibu, kue beracun itu telah kumakan,
kakak sangat baik kepadaku, mana mungkin aku tega membunuhnya. Setelah aku mati, sayangilah dia seperti ibu menyayangiku..."

Ibunya yang mendengarnya kemudian memeluknya, "Anak bodoh, tidak ada racun sama sekali di kue bergambar bunga itu. Ibu hanya menguji rasa sayangmu pada kakakmu, ibu kuatir kamu menjadi iri dengan kemujuran kakakmu..."

"Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat...."

Wanita dan Pria adalah...

Wanita adalah:....
1. Orang yang akan mendampingimu seumur hidup.
2. Orang yang akan melahirkan anak-anakmu, walau dengan penuh rasa sakit.
3. Orang yang merawatmu sampai tua.
4. Orang yang akan merawatmu pada saat kau sakit.
5. Orang yang akan selalu mendukung walau kau gagal berpuluh-puluh bahkan beratus kali.
6. Orang yang memberikan hidupnya untukmu. Bahkan ia membuang

egonya demi bersamamu. Bahkan saat kau menyakitinya, ia tetap berada di sampingmu..
 
Sedangkan Pria adalah....
1. Orang yang akan menjagamu seumur hidupmu.
2. Orang yang berkorban untukmu.
3. Orang yang menafkahimu.
4. Orang yang merawatmu pd saat kau sakit.
5. Orang yang memelukmu pada saat kau sedih.
6. Orang yang ingin membuatmu bahagia. 
 
Mereka sama berharganya, hanya saja mereka mempunyai perbedaan-perbedaan yang kadang membuat mereka menyakiti satusama lain, dan itu hanya dapat diatasi dengan pengertian dari kedua belah pihak. Hidup itu singkat...
Terlalu singkat untuk berbagai pertengkaran...
Mengapa tidak kau bahagiakan saja pasanganmu, dan mengisi hari-hari kalian dengan penuh cinta,dan membuat pasanganmu tersenyum lebih lebar tiap harinya?..
Bukankah itu lebih baik dan bahagia dibanding saling menyakiti?
Walaupun banyak hal,dimana kenyataannya tak mudah untuk dilalui, bahkan terkadang enggan untuk melaluinya.
"Semua mimpi kita dapat terwujud, asalkan kita punya keberanian untuk mewujudkannya.
- Walt Disney -

Semua orang diciptakan istimewa oleh Tuhan dengan bakatnya masing-masing.
Tapi terkadang mereka terhalang oleh pikirannya sendiri dalam mengembangkannya.

Zig Ziglar, motivator dunia mengkategorikan orang-orang yang tidak mengembangkan bakatnya ke dalam
4 golongan.

Orang pertama adalah yang menyangkal dirinya memiliki bakat. "Ah, saya tidak punya bakat apa-apa"
sangkalnya. Ia merasa tidak perlu berbuat sesuatu atau berkontribusi bagi orang lain atau kehidupan umat
manusia.

Orang kedua suka menunda-nunda. "Saya memang punya bakat. Tapi, tidak sekarang mengembangkannya. Mungkin besok, lusa atau nanti sajalah" begitu alasannya.

Orang ketiga adalah yang merasa takut. "Sebetulnya saya ingin mengembangkan bakat saya. Tapi takut
gagal, daripada saya ditertawakan orang, lebih baik saya diam saja, bukankah lebih aman?" itu selalu yang
dikatakannya.

Orang keempat tidak mau bertanggung jawab. Dia selalu berdalih bahwa orang lain atau keadaanlah yang
salah. "Bagaimana saya dapat mengembangkan bakat saya kalau orang di sekitar saya dan keadaan tidak
mendukung" katanya menyalahkan keadaan.

Dulu..

Dulu, aku pernah sangat KAGUM pada manusia cerdas, sangat kaya, berhasil dalam karir hidup & hebat
dalam dunianya...
Sekarang, aku memilih untuk mengganti kriteria kekagumanku, aku kagum dengan manusia yang hebat di mata TUHAN. Sekalipun kadang penampilannya begitu biasa & bersahaja!

Dulu, aku memilih MARAH karena merasa harga diriku dijatuhkan ketika orang lain berlaku kasar kepadaku, menggunjingku dan menyakitiku dengan kalimat-kalimat sindiran.
Sekarang, aku memilih untuk BERSYUKUR & BERTERIMAKASIH, karena ku yakin ada KASIH yang datang dari mereka ketika aku mampu untuk memaafkan & bersabar.

Dulu, aku memilih MENGEJAR dunia & menumpuknya sebisaku... Ternyata aku sadari kebutuhanku hanyalah makan & minum untuk hari ini & bagaimana cara membuangnya dari perutku...
Sekarang, aku memilih untuk BERSYUKUR dengan apa yang ada & memikirkan bagaimana aku
bisa mengisi waktuku hari ini, dengan penuh kasih & bermanfaat untuk sesama...

Dulu, aku berpikir bahwa aku bisa MEMBAHAGIAKAN orangtua, saudara & teman-temanku kalau aku berhasil dengan duniaku. Ternyata... yang membuat kebanyakan dari mereka bahagia adalah bukan itu melainkan sikap, tingkah & sapaanku kepada mereka…. Sekarang, aku memilih untuk membuat mereka bahagia dengan apa yang ada padaku...

Dulu, pusat pikiranku adalah membuat RENCANA-RENCANA dahsyat untuk duniaku...
Ternyata aku menjumpai teman & saudara-saudaraku begitu cepat menghadap kepadaNYA.
Sekarang, yang menjadi pusat pikiran dan rencanaku adalah bagaimana mempersiapkan diri
dan terutama hatiku agar aku selalu SIAP jika suatu saat namaku dipanggil olehNya...

Tak ada yang dapat menjamin bahwa aku dapat menikmati teriknya matahari besok.

Tak ada yang bisa memberikan jaminan bahwa aku masih bisa menghirup nafas esok hari...
Kalau hari ini dan esok hari aku bisa hidup, itu semata-mata Anugerah Tuhan…

Kamis, 01 November 2012

Percayalah..
Ketika kamu mengira akan lebih bahagia dengan orang yang "satu dunia denganmu"..
Itu tidak semudah dan sesempurna yang kamu bayangkan..
Karena kita selalu membutuhkan dualitas..
Sesuatu yang paradoks..
Bertentangan.. Tetapi juga saling membutuhkan..
Dan mengisi satu sama lain..


~31 Oktober 2012~