Teori Semiotik
“Semiotics is the theory and analysis of signs and significations. A
semiotician like the early Barthes sees social and cultural life in terms of
signification, and therefor in terms of the non-essential nature of objects....
Semiotics also studies the way that signs signify – in the conventional
literaty texts and legal documents, or in advertisements and bodily conducts.” - John Lechte (1994: 121)
Bahasa merupakan alat
komunikasi yang terpenting dalam kehidupan manusia. Kata-kata yang dibentuk
dalam bahasa diungkap melalui satu sistem perlambangan yang dapat difahami
secara lisan maupun tulisan.
Dalam perbincangan mengenai
semiotika sebagai sebuah ilmu, ada semacam ‘ruang kontradiksi’ yang secara
historis dibangun di antara dua ‘kubu’ semiotika, yaitu semiotika kontinental
Ferdinand deSaussure dan semiotika Amerika Charles Sander Peirce. Seakan-akan
eksistensi kedua kubu semiotika tersebut dapat direduksi berdasarkan kerangka
oposisi biner (binary opposition): antara
signifikasi vs komunikasi, statis vs dinamis, konvensional vs progresif,
dogmatis vs revolusioner, reproduksi vs produksi, langue vs parole, teori
vs praksis. Seakan-akan tidak ada lagi ‘ruang’ di luar ‘ruang oposisi biner’
tersebut yang di dalamnya bahasa dapat dibicarakan sebagai totalitas, sehingga
bahasa seakan-akan hanya berkembang (atau tidak berkembang) di dalam masing-masing
ruang yang ekslusif tersebut.
‘Pembacaan mendalam’
terhadap Saussure dan Pierce justru memperlihatkan bahwa kedua tokoh semiotika
ini sesungguhnya tidak saling ‘berseteru’, tidak saling ‘beroposisi’, melainkan
saling mengisi dan melengkapi. ‘Semiotika signifikasi’ (semiotics of signification) yang identik dengan Saussure dan
‘semiotika komunikasi’ (semiotics of
communication) yang identik dengan Pierce, dengan demikian, bukan merupakan
sebuah oposisi biner, melainkan sebuah totalitas teori bahasa yang saling
menutupi.
Semiotika
(Semiotics) adalah ilmu yang mengkaji tentang peran tanda sebagai bagian dari
kehidupan sosial (Ferdinnand de Saussure).
Selain Ferdinand de Saussure, Peirce
adalah salah satu tokoh dalam semiotika. Namun bila Saussure dianggap
mengabaikan subjek sebagai agen perubahan sistem bahasa, Peirce sebaliknya
melihat subjek sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses
signifikasi. (Yasraf dalam Alex, 2009: xii)
Bagi Pierce,
tanda adalah unsur bahasa atau citra yang tersusun dari hubungan antar tanda
itu sendiri. Menurut
Pierce tanda selalu bersifat arbiter, atau sebaliknya, ia merepresentasikan
dirinya sendiri, yang selanjutnya menentukan apakah suatu tanda adalah hal yang
disebut Pierce sebagai indeks, ikon,dan simbol.
1.
Indeks menunjuk pada makna
langsung yang jelas dan bersifat universal. Hubungan antara tanda dengan yang
ditandai bersifat kausal. Contoh: Jika, terlihat asap berarti ada api.
2.
Ikon adalah tanda yang
memiliki makna assosiatif atau analogis. Hubungan antara tanda dengan yang
ditandai berdasarkan kemiripan atau kesamaan. Contoh: Gambar pompa
bensin di jalan raya melambangkan pompa bensin terdekat.
3.
Simbol adalah suatu tanda
yang bermakna simbolik yang dapat dimengerti hanya jika dipahami
latar budayanya. Hubungan antara tanda dengan yang ditandai bersifat
konvensional (berdasarkan kesepakatan umum). Contoh: Gambar timbangan
di pengadilan sebagai lambang keadilan.


Sedapat mungkin terciptakan rasa indeks (harapan kasih
Keinginan saling memiliki sayang)

Dapat terwujud dalam satu ikatan
cinta

Menyatukan perasaan kita ...

Agar cinta kita akan abadi indeks (harapan kasih sayang
Biarlah sinarmu tetap menyinari alam ini yang abadi)
Agar menjadi saksi cinta kita
berdua ... berdua ...


Kini semua harus berakhir
Mungkin inilah jalan yang terbaik indeks (keikhlasan)
Dan kita mesti relakan kenyataan .. ini

Lirik lagu ‘kasih tak sampai’ yang
dinyanyikan oleh grup band PADI menceritakan harapan sepasang kekasih yang
menginginkan bisa bersama dalam menjalani cintanya, akan tetapi semua itu tidak
bisa terwujudkan (kasih tak sampai).
Video klipnya dikemas
dengan romantis, seperti pangambilan gambar ditaman, pengambilan gambar di bibir danau
yang dihiasi lilin sebagai penggambaran orang yang sedang jatuh cinta. Dan keindahan cinta juga
tergambarkan oleh kupu-kupu. Dan bintang dijadikan sebagai lambang keabadian dalam video klip ini.
Dalam video klip ini yang
menggambarkan kasih tak sampai, tidak direstuinya hubungan mereka oleh orang
tua wanitanya. Dan matinya pria dalam video klip ini juga menggambarkan tidak
bersatunya cinta mereka.
judul lagu ny apa ?
BalasHapuskasih tak sampai (padi)
Hapus