Selasa, 10 Juli 2012

mungkin ini yg mau km omongin k aku ay ... tapi kamu gak berani.. kbenarannya kamu sendiri yang tau

Aku bukannya ingin memutuskan tali silaturahmi, aku hanya ingin menenangkan hati ini sejenak. Setelah hati ini netral kembali tanpa ada virus cinta, aku pasti akan kembali berteman denganmu. Jadi, maaf aku harus mem-block akun facebookmu, dan aku juga telah mengganti nomer handphoneku tanpa memberitahumu.

Iya, perasaan itu masih ada, masih kuat seperti dulu. Aku masih deg-degan setiap kali melihat akun facebookmu dan semua hal yang berkaitan denganmu. Aku tau, tidak mungkin lagi bersinggungan denganmu di dunia nyata ini, jadi satu-satunya cara melupakanmu adalah menghilangkanmu dari dunia maya-ku.

Tapi aku masih belum bisa menghapus ribuan smsmu yang tersimpan di handphoneku, foto-foto yang pernah kamu kirim, tulisan-tulisan tentangmu. Dan mungkin aku tidak akan pernah bisa menghapusnya.

Alasan lain aku mem-block facebookmu adalah aku takut suatu saat nanti aku akan melihat update status dan fotomu dengan orang lain, ataupun perubahan statusmu dari single menjadi in a relationship with someone. Aku tau, aku tidak akan bisa menerima itu. Lebih baik aku tidak ''melihatmu'', daripada melihatmu bersama orang lain. Lebih baik aku tidak tau apa-apa tentangmu daripada harus mengetahui bahwa kamu telah bersama orang lain. Egokah aku? Mungkin.


Aku bukannya tetap terpaku pada masa lalu, tidak. Aku hanya belum bisa menghilangkan perasaanku ke kamu. Bukannya disini tidak ada orang lain, yang lebih baik dari kamu banyak. Tapi sepertinya hatiku sudah tertutup, aku yang sengaja menutupnya. Banyak yang datang mendekat, tidak sedikit yang menawarkan cinta, tapi pada akhirnya mereka mundur satu per satu. Mungkin mereka sudah lelah dengan sikapku yang dingin. Aku masih belum mau jatuh cinta lagi, aku tidak mau sakit hati lagi. Yang ini saja sudah cukup parah. Lebih baik mencegah daripada mengobati.


Cinta harus diperjuangkan? Cintaku ke kamu? Aku rasa tidak. Karena kamu membenciku. Aku bukan apa-apa. Aku bukan seseorang yang dapat mengisi hatimu. Bukan aku yang kamu inginkan. Iya aku tau semua itu, karena kamu yang mengatakannya.


Dan tentu saja apa yang kulakukan ini tidak bisa disebut perjuangan. Alih-alih membuatmu kembali mencintaiku, aku malah melakukan hal-hal konyol yang membuatku semakin membenciku. Aku juga menjauhkan diri darimu. It's hurt, you know. Aku ingin seperti dirimu yang dapat dengan mudah melupakan ini semua.


Kamu adalah orang yang paling mengenal aku, saking mengenalnya kamu tau semua sifat jelekku. Tapi yang ku sayangkan, kamu menilaiku terlalu rendah, seolah aku ini sudah tidak mempunyai kebaikan lagi. Seolah aku ini memang seorang penjahat psikopat yang harus dijauhi. Seburuk itukah aku dimatamu, sayang?

Aku juga bingung dengan diriku sendiri, karena aku benar-benar sadar bahwa kamu bukan tipe orang yang pantas untukku. Bahkan kamu adalah kebalikan dari tipeku. Begitu banyak perbedaan diantara kita. Kita ini bagaikan es dan api yang akan saling menghilangkan jika disatukan. Aku sadar memang sudah seharusnya kita berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Aku bukan tipemu, begitupun kamu yang bukan tipeku. Tapi kenapa hati ini selalu menginginkanmu? Ah inilah susahnya jika logika dan hati saling mengkhianati.

Sudahlah, kalo jodoh gak lari kemana. If it's meant to be, it will be. If not, it won't. As simple as that.

Jadi aku ini seperti sedang menantang takdir, ingin mendapat pembuktian apakah jodoh itu memang ada? Jika kamu untukku dan aku memang untukku, tentu kamu akan kembali mengimami sholatku. Bukan hanya sholat maghrib seperti waktu itu, tapi juga menjadi imam di setiap sholatku. Tapi kalo kamu bukan jodohku, aku yakin seseorang di luar sana akan menemukanku dan membuatku lupa akan dirimu. Ya lihat aja nanti,, everything is gonna be okay,,


Aku hanya melakukan apa yang menurutku terbaik untuk saat ini. Perkara aku akan menyesalinya atau tidak, itu urusan belakangan. Yang penting sekarang aku ingin menyelamatkan hatiku dulu. Jujur saja, kamu membuatku jadi labil seperti abege. Yeah mungkin aku akan penasaran dengan kabarmu, tapi lebih baik seperti itu daripada aku harus menjadi labil setiap kali "melihatmu". Goodbye cinta, rindukan aku ya,, haha