Aku bukannya ingin memutuskan tali silaturahmi, aku hanya ingin menenangkan
hati ini sejenak. Setelah hati ini netral kembali tanpa ada virus
cinta, aku pasti akan kembali berteman denganmu. Jadi, maaf aku harus
mem-block akun facebookmu, dan aku juga telah mengganti nomer
handphoneku tanpa memberitahumu.
Iya, perasaan itu masih ada,
masih kuat seperti dulu. Aku masih deg-degan setiap kali melihat akun
facebookmu dan semua hal yang berkaitan denganmu. Aku tau, tidak mungkin
lagi bersinggungan denganmu di dunia nyata ini, jadi satu-satunya cara
melupakanmu adalah menghilangkanmu dari dunia maya-ku.
Tapi aku
masih belum bisa menghapus ribuan smsmu yang tersimpan di handphoneku,
foto-foto yang pernah kamu kirim, tulisan-tulisan tentangmu. Dan mungkin
aku tidak akan pernah bisa menghapusnya.
Alasan lain aku
mem-block facebookmu adalah aku takut suatu saat nanti aku akan melihat
update status dan fotomu dengan orang lain, ataupun perubahan statusmu
dari single menjadi in a relationship with someone. Aku tau, aku tidak
akan bisa menerima itu. Lebih baik aku tidak ''melihatmu'', daripada
melihatmu bersama orang lain. Lebih baik aku tidak tau apa-apa tentangmu
daripada harus mengetahui bahwa kamu telah bersama orang lain. Egokah
aku? Mungkin.
Aku bukannya tetap terpaku pada masa lalu,
tidak. Aku hanya belum bisa menghilangkan perasaanku ke kamu. Bukannya
disini tidak ada orang lain, yang lebih baik dari kamu banyak. Tapi
sepertinya hatiku sudah tertutup, aku yang sengaja menutupnya. Banyak
yang datang mendekat, tidak sedikit yang menawarkan cinta, tapi pada
akhirnya mereka mundur satu per satu. Mungkin mereka sudah lelah dengan
sikapku yang dingin. Aku masih belum mau jatuh cinta lagi, aku tidak mau
sakit hati lagi. Yang ini saja sudah cukup parah. Lebih baik mencegah
daripada mengobati.
Cinta harus diperjuangkan? Cintaku ke
kamu? Aku rasa tidak. Karena kamu membenciku. Aku bukan apa-apa. Aku
bukan seseorang yang dapat mengisi hatimu. Bukan aku yang kamu inginkan.
Iya aku tau semua itu, karena kamu yang mengatakannya.
Dan tentu saja apa yang kulakukan ini tidak bisa disebut perjuangan.
Alih-alih membuatmu kembali mencintaiku, aku malah melakukan hal-hal
konyol yang membuatku semakin membenciku. Aku juga menjauhkan diri
darimu. It's hurt, you know. Aku ingin seperti dirimu yang dapat dengan
mudah melupakan ini semua.
Kamu adalah orang yang paling
mengenal aku, saking mengenalnya kamu tau semua sifat jelekku. Tapi yang
ku sayangkan, kamu menilaiku terlalu rendah, seolah aku ini sudah tidak
mempunyai kebaikan lagi. Seolah aku ini memang seorang penjahat
psikopat yang harus dijauhi. Seburuk itukah aku dimatamu, sayang?
Aku juga bingung dengan diriku sendiri, karena aku benar-benar sadar
bahwa kamu bukan tipe orang yang pantas untukku. Bahkan kamu adalah
kebalikan dari tipeku. Begitu banyak perbedaan diantara kita. Kita ini
bagaikan es dan api yang akan saling menghilangkan jika disatukan. Aku
sadar memang sudah seharusnya kita berpisah dan menjalani hidup
masing-masing. Aku bukan tipemu, begitupun kamu yang bukan tipeku. Tapi
kenapa hati ini selalu menginginkanmu? Ah inilah susahnya jika logika
dan hati saling mengkhianati.
Sudahlah, kalo jodoh gak lari kemana. If it's meant to be, it will be. If not, it won't. As simple as that.
Jadi aku ini seperti sedang menantang takdir, ingin mendapat pembuktian
apakah jodoh itu memang ada? Jika kamu untukku dan aku memang untukku,
tentu kamu akan kembali mengimami sholatku. Bukan hanya sholat maghrib
seperti waktu itu, tapi juga menjadi imam di setiap sholatku. Tapi kalo
kamu bukan jodohku, aku yakin seseorang di luar sana akan menemukanku
dan membuatku lupa akan dirimu. Ya lihat aja nanti,, everything is gonna
be okay,,
Aku hanya melakukan apa yang menurutku terbaik
untuk saat ini. Perkara aku akan menyesalinya atau tidak, itu urusan
belakangan. Yang penting sekarang aku ingin menyelamatkan hatiku dulu.
Jujur saja, kamu membuatku jadi labil seperti abege. Yeah mungkin aku
akan penasaran dengan kabarmu, tapi lebih baik seperti itu daripada aku
harus menjadi labil setiap kali "melihatmu". Goodbye cinta, rindukan aku
ya,, haha