Sabtu, 20 Oktober 2012

Anjing yang Pintar

Pada suatu ketika Jalaluddin Rumi sedang berjalan-jalan sendirian, dan berhenti serta memperhatikan di dekat segerombolan anjing yang sedang bermalas-malasan, istirahat dan berbaring di hamparan tanah berpasir. Ada seseorang yang mendekatinya sambil berkata.. "Lihatlah anjing-anjing ini.. betapa rukun dan damainya mereka terhadap satu sama lainnya.. sedang kita sebagai manusia..?" Mendengar perkataan tersebut Jalaluddin Rumi menanggapinya.. "Sesungguhnya memang demikianlah anjing-anjing itu berbaring dan beristirahat dengan damai sekarang.. tetapi cobalah kita lemparkan sebatang tulang ke tengah mereka.. tunggu dan lihatlah.. keributan akan muncul merusak kerukunan yang kau kagumi tadi.. Demikianlah pula halnya manusia.. di kalangan manusia, selama tidak ada sifat egois diantara dua orang dan keinginan menggapai harta duniawi yang tidak mengganggu mereka, maka mereka bisa menjadi sahabat.. tetapi jika kerakusan.. ketamakan akan harta dunia ada di antara mereka.. pertikaianpun akan muncul dan merusak kedamaian.. pertikaian mereka akan lebih buruk dari pertikaian anjing-anjing tadi.."

 NB:Jalaluddin Rumi.. seorang tokoh sufi yang kehidupannya sangat melegenda dengan ajaran-ajaran serta kumpulan matsnawinya.. Dialog tadi salah satu ajarannya.. bisa menjadi bahan untuk perenungan tentang tingkah polah kita dalam upaya mencukupi kebutuhan hidup. Yaa.. dan Adam Smith, Bapak Ekonomi Dunia pernah mengatakan.. Tak ada seekor anjing pun yang secara sadar mau tukar menukar tulang dengan temannya.. karena anjing bukan homo economicus.. perumpamaan koruptor itu ya mirip anjing yang rakus tadi, bukan homo economicus.."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar